Archive for July 2012

Orang asing yang ditemui dalam mimpi sebenarnya sudah pernah dilihat dalam dunia nyata




Otak manusia bertanggung jawab untuk kreasi yang kompleks, tetapi tidak dapat menemukan gambar orang. Jadi, "orang asing" yang Anda temui dalam mimpi Anda benar-benar memiliki wajah-wajah orang yang Anda pernah melihat dalam kehidupan nyata Anda, tetapi lupa, seperti tukang pos masa kecil Anda atau orang itu bertemu di jalan samping yang satu waktu.

Kemungkinannya adalah bahwa Anda telah meletakkan mata mereka pada lebih dari beberapa individu, dan otak sebagai tokoh besar karakter untuk bermain dengan ketika Anda tertidur. Kecuali dalam kasus gangguan psikologis yang ekstrim, setiap mimpi manusia. Bahkan, dalam penelitian terbaru, siswa yang terbangun pada awal mimpi tapi tetap diperbolehkan setiap 8 jam tidur, semua mengalami kesulitan berkonsentrasi, gampang marah, halusinasi, dan tanda-tanda psikosis dalam rentang tiga hari.

Ketika mereka diizinkan tidur REM mereka, otak mereka kompensasi atas waktu yang hilang dengan meningkatkan persentase dari tidur dihabiskan dalam tahap REM. Mimpi adalah jendela ke alam bawah sadar. Meskipun sebagian besar waktu, mereka benar-benar acak, tidak teratur, dan kita melupakan 90% dari mereka dalam waktu 10 menit setelah bangun, banyak orang telah menarik inspirasi dari impian mereka. Mary Shelly Frankenstein berbasis pada mimpi yang dia punya.

sumber

Sejarah Mie dan 10 Jenis Mie Paling Terkenal di Dunia


Selama bertahun-tahun, asal usul mie masih menjadi perdebatan. Masih simpang siur siapa yang pertama kali membuatnya. Beberapa pendapat mengatakan bahwa mie pertama kali dibuat di daratan Mediterania. Lain lagi mengungkapkan teknologi pembuatan mie dikembangkan di Timur Tengah.
Ada pula sebuah catatan tua yang merekam bahwa mie pertama kali dibuat saat jaman Dinasti Han di China tahun 25-200. Kemudian pada tahun 2005, ditemukan mie tertua yang berumur 4000 tahun di daratan China.
Penemuan ini menjadi bukti bahwa penduduk China modern adalah yang pertama membuat mie. Namun, apakah teknologi pembuatannya diadopsi dari Timur Tengah atau tidak, masih terus menjadi perdebatan.

Penemuan Mie Tertua Berumur 4000 Tahun
Dari Mie untuk Pasta
Banyak orang yang juga menyangka bahwa mie berawal dari pasta sehingga menunjuk Italia yang pertama membuat mie.
Namun, banyak sejarahwan percaya bahwa ketika Marco Polo berkunjung ke China pada abad ke-13, dia menyukai mie dan membawanya ke Italia dan memengaruhi masakan di negaranya. Pada kenyataannya, mie tidak menjadi makanan pokok di Italia sampai abad ke-17 dan 18.
Di benua Asia, mie tidak begitu banyak menyebar sampai kira-kira tahun 100. Pada tahun tersebut, mie mulai dikenal dan disukai di beberapa negara seperti, Jepang, Korea, Vietnam, Laos, bahkan sampai negara-negara pulau di Asia Tenggara dan Asia.
Arti Mie
Dalam budaya China, mie adalah simbol kehidupan yang panjang. Makanya, mie secara tradisional sering disajikan pada acara ulang tahun dan saat Tahun Baru Cina sebagai lambang umur panjang. Sehingga versi kue ulang tahun China adalah mie ulang tahun.
Di Jepang, mie dimasukkan ke dalam upacara minum teh Jepang dan membuat mie dianggap sebagai seni tersendiri di negara tersebut. Mie bahkan menjadi lebih penting di Jepang setelah Perang Dunia II, ketika kekurangan makanan dan hanya mie kering yang tersedia.
Jenis Mie
Ada beberapa jenis mie yang terkenal di daratan Asia. Entah itu dibuat tipis atau tebal, pipih atau bulat, terbuat dari gandum atau beras, setiap jenis mie memiliki sejarah tersendiri dalam dunia kuliner di negaranya.
Menelusuri penggunaan dan sejarahnya, memang cukup rumit karena menyangkut budaya kuliner antar negara selama berabad-abad.
1. La Mian Mie

Mie tertua yang pernah ditemukan menyerupai Mie La Mian modern di China. La Mian secara harfiah berarti “mie tarik.” Mie ini dibuat dengan tangan dan terbuat dari gandum.
Caranya, adonan mie dipelintir dan ditarik sampai panjang yang kemudian dipotong tipis-tipis. Mie jenis ini digunakan dalam sup dan kentang goreng.
La Mian Mie mirip dengan Mie Lo Mein Kanton, tapi jauh lebih tipis daripada kebanyakan Mie Lo Mein yang disajikan di Amerika.
2. Mie Ramen

Banyak yang bilang kalau Mie Ramen dibuat berdasarkan Mie La Mian. Itu karena bukti bahasa dimana dalam bahasa China, “Ramen” berarti “Lamian”.
Begitu juga sebaliknya, di mana mie yang dipakai dalam Ramen disebut “Chuka Men” dalam bahasa Jepang atau “Mie China”.
Bentuk Chuka Men sangat tipis, mie gandum ini juga sering digunakan untuk masakan Jepang lainnya, seperti Champon (daging babi goreng dengan seafood, sayuran dan kaldu).
Sama halnya dengan masakan populer di Korea, Yakisoba atau mie goreng yang mirip dengan Chow Mein di China. Fakta ini menunjukkan bahwa memang benar terjadi pertukaran budaya kuliner di China dan Asia Timur.
3. Mie udon

Mie gandum yang tebal ini dikenal dengan Udon di Jepang. Biasanya disajikan dalam sup kaldu yang hangat disajikan dengan daun bawang. Udon kemungkinan berasal dari China yang dikenal dengan Cu Mian.
Dikatakan bahwa biksu Jepang pada tahun 800-an, membawa Udon dari China sekaligus membuktikan bahwa mie memang sudah membudaya pada kultur masyarakat Budha di Jepang.
4. Mie Soba

Mie soba berbentuk tipis dan populer di Jepang. Mie Soba digunakan untuk membuat sup tradisional yang didinginkan dan dimakan dengan saus.
Mie ini telah dikonsumsi selama berabad-abad dan menjadi makanan pokok di wilayah Tokyo selama periode Edo.
Ketika kaya, wilayah ini mulai lebih memilih nasi putih yang rendah tiamin. Mie Soba bukan hanya enak, tapi juga merupakan sumber nutrisi yang diperlukan tubuh.
5. Mee Pok

Mee Pok berbentuk datar, mie gandum kuning berasal dari Cina ini, dimakan dengan saus atau disajikan dalam sup jamur dan daging cincang di atasnya.
Sajian ini juga disebut Bak Mee Chor di Singapura, Thailand, dan Malaysia. Secara tradisional, Mee Pok dibuat dengan cara dikeringkan dan dicampur dengan saus atau kaldu. Sajian lain yang sama, tapi dengan campuran ikan atau kue bola ikan, adalah Yu Wan Mee.
6. He Fen dan Mie Pho

Mie beras yang pipih ini, dikenal juga sebagai Hor Fun atau Shahe Fen dan berasal dari China. Biasanya digoreng dengan daging sapi untuk membuat Chao Fen atau disajikan dalam sup.
Akulturasi terjadi di Thailand di mana banyak makanan goreng berbasis makanan China, menggunakan mie jenis ini. Begitu juga dengan di Vietnam yang menggunakannya dalam membuat Pho.
7. Soun

Soun yang dikenal juga sebagai mie kacang hijau, mie kacang benang, atau bihun China ini, secara tradisional terbuat dari pati kacang hijau.
Saat ini, soun dapat dibuat dari ubi, kentang, atau singkong. Di seluruh China, Soun dimakan dengan kentang goreng atau dicampurkan dalam sup.
Soun juga menyebar ke Jepang, Korea, Vietnam, dan beberapa negara di Asia Selatan, di mana mereka menggunakan Soun dalam masakan goreng, lumpia, dan bahkan makanan penutup.
8. Bihun

Mie Bihun sangat tipis, mirip dengan Soun dan terbuat dari tepung beras, bukan kacang hijau atau pati kentang.
Bihun dikonsumsi di seluruh Asia, tetapi populer di Singapura ketika mereka menggunakannya dalam membuat Mie Sate Kacang (Satay Been Hoon) atau digoreng seperti Hokkien Mee.
Bihun juga digunakan di Filipina dan dikenal dengan Pancit yang digoreng dan dimakan pada hari ulang tahun.
9. Idiyappam

Mie tipis terbuat dari beras atau gandum ini populer di India dan Sri Lanka dan dikenal dengan nama Idiyappam. Mie ini seperti Ramen atau nasi bihun dan sering disajikan bersama dengan kari dan acar.
10. Dotori Guksu

Dotori Guksu adalah mie Korea yang unik terbuat dari biji pohon ek. Mengingat sejarah panjang makanan berbasis biji-bijian dan mie di Korea, kemungkinan mie ini telah dimakan selama beberapa milenium di Korea.
Mie yang terbuat dari biji-bijian dan tepung ini, mirip dengan Mie Soba dimakan dengan campuran kentang goreng, disajikan dengan saus, dan lebih banyak dimakan dalam keadaan dingin.
Seperti uraian sejarah mie di atas, para praktisi kuliner memang tidak membaginya dalam negara. Tapi, lebih kepada bahan baku umum pembuatan mie yang dapat ditemukan di negara-negara Asia di mana letaknya saling berdekatan.
Pastinya, sampai sekarang mie masih menjadi elemen penting dalam kuliner Asia dan menjadi inspirasi buat masakan Asia Fusion.

sumber

Mie Ramen Ternyata Bukan Berasal dari Jepang



Mie Ramen
MI ramen kian mendapatkan tempat di hati masyarakat dunia berkat kelezatannya. Masihkah Anda mengira bahwa mi ramen berasal dari Jepang?
“Mi ramen bukan dari Jepang, mi ramen itu dari China,” kata John Chu, Executive Chef Pearl Restaurant Hotel JW Marriott, kepada Okezone di Hotel JW Marriott, Jakarta, baru-baru ini.
Dia menjelaskan, mulanya mi ramen diolah di China. Memang, Negeri Tirai Bambu ini memiliki olahan mi berbeda pada setiap wilayahnya, termasuk mi ramen.
“Mi ramen berawal dari daerah di China, tepatnya Lan Cao. Dari sanalah ramen makin populer ke seluruh dunia,” imbuhnya.
Pembuatan ramen, katanya, mengandalkan kekuatan tangan. Gerakan tangan selama pembuatan mi ramen menjadi kunci kenikmatannya.
“Kalau mi dibuat dengan mesin, bukan hanya mi ramen saja tetapi semua mi, maka hasilnya tidak akan enak karena sentuhan tangan membuat mi menjadi enak,” lanjutnya.
Lalu, mengapa mi ramen dikenal sebagai menu yang berasal dari Jepang? “Perlu diingat, ramen berasal dari China, bukan dari Jepang. Dari China mi ramen kemudian dibawa ke Jepang. Masalahnya, Jepang bisa membuat mi dari tepung yang kualitasnya lebih baik, ini yang bikin enak, makanya mi ramen identik dengan Jepang,” tutupnya.


sumber

Alasan Malaysia Mengklaim Tarian Tor-Tor Indonesia



Malaysia Mengklaim Tarian Tor-Tor Indonesia
Malaysia kembali mengklaim seni dan budaya Indonesia. Kali ini Tarian Tor-tor dan Paluan Gordang Sembilan masyarakat Mandailing, Sumatera Utara diklaim sebagai salah satu warisan budaya negara Malaysia.
Menteri Penerangan Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia Datuk Seri Ratis Yatim dalam wawancara di  situs bernama.com menyatakan tarian tersebut merupakan salah satu cabang warisan budaya Malaysia. Ia juga akan mendaftarkan tarian tersebut ke dalam daftar warisan budaya kebangsaan Malaysia.
Menurut Rais dalam situs bernama.com, apa yang diperjuangkan masyarakat Mandailing dalam seni dan budaya sangat penting dan sehingga dapat diketahui asal usul mereka yang menunjukan perpaduan dengan masyarakat lain.
Klaim seni dan budaya Indonesia atas Malaysia bukan sekali ini saja dilakukan Malaysia. Sebelumnya Malaysia juga pernah mengklaim lagu Rasa Sanyange, Reog Ponorogo dan Angklung sebagai warisan budaya Malaysia
Sosiolog dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Ciputat, Musni Umar, mengatakan Malaysia sebaiknya berkomunikasi dengan Indonesia sebelum memasukkan Tarian Tor Tor dan alat musik Gondang Sambilan (Sembilan Gendang Besar), dalam Undang-Undang Warisan Nasional-nya.
Hal itu untuk menghindari salah paham antara Malaysia dan Indonesia.
“Masalah ini sangat kompleks, karena sejarahnya masyarakat Melayu ada di Malaysia dan Indonesia yang satu rumpun. Budayanya sudah tercampur baur,” ujar Musni, yang merupakan anggota dari Kumpulan Tokoh Terkemuka atau Eminent Persons Group Indonesia-Malaysia, ketika dihubungi, Minggu (17/6).
Musni mengatakan komunikasi dengan Indonesia menjadi perlu untuk menghindari isu ini dapat menimbulkan lagi protes dan antipati terhadap Malaysia terutama di kalangan muda Indonesia.
Sebelum mendaftarkan dua jenis budaya Mandailing itu dalam daftar warisan nasionalnya, Musni mengatakan diperjelas dulu bagaimana posisi Indonesia terkait Tari Tor Tor dan Gondang Sambilan.
“Jangan sampai hal itu disalahartikan sebagai upaya mengklaim budaya Indonesia. Kita tidak ingin isu ini menjadi bola liar yang bisa dieksploitasi pihak-pihak tertentu di Indonesia yang bisa mempengaruhi hubungan Indonesia dan Malaysia,” ujar Musni.
Mandailing adalah salah satu etnis masyarakat yang ada di Sumatra Utara. Menurut situs webMandailing.org, terjadi perantauan besar-besaran oleh masyarakat Mandailing ke pesisir barat Malaysia pada beberapa dekade pertama abad ke 19 akibat Perang Paderi.
Hingga kini keturunan orang-orang Mandailing masih banyak berada di wilayah negara bagian Negeri Sembilan, Perak, Pahang, dan Selangor di Malaysia.
Kantor berita Malaysia, Bernama, memberitakan pada Jumat bahwa Menteri Budaya, Komunikasi dan Informasi Malaysia, Datuk Seri Rais Yatim, mengatakan Tari Tor Tor dan Gondang Sembilan akan diakui dalam Undang-Undang Warisan Nasional 2005.
Hal itu dikatakan Rais ketika meresmikan peluncuran Komunitas Mandailing di Kuala Lumpur dan mengatakan siap mempromosikan seni dan budaya Mandailing.
Pasalnya, itu hal penting karena dapat memamerkan asal muasalnya, selain juga mengembangkan persatuan dengan komunitas-komunitas lain dan sejalan dengan konsep 1 Malaysia.


sumber

Asal Usul kata OMG (Oh My God)

Oh My God, siapa yang tak kenal dengan kata-kata ini? Di kalangan anak muda, kata yang biasa disingkat OMG (o-emji) ini sudah sangat populer. Hampir setiap anak muda mengucapkannya untuk menunjukkan ekspresi heran, kaget, atau kagum. Dalam bahasa Indonesia, ekspresi ini bisa diartikan ‘ya Tuhan’ atau ‘ya ampun’.


Kata-kata OMG ini mulai populer diucapkan sejak awal-awal tahun 2000-an. Tak hanya bagi penutur bahasa Inggris, kata-kata tersebut juga populer bagi penutur bahasa lain, termasuk bahasa Indonesia. Di situs Yahoo Indonesia, OMG bahkan menjadi nama salah satu kanal untuk berita-berita selebritis dan entertainmen.

Meski baru populer di awal tahun 2000-an, tapi percayakah Anda bahwa kata-kata ini sebenarnya pertama kali dikenal manusia pada tahun 1917? Begitulah cerita yang dikemukakan situs cracked.com. Dengan mengutip Kamus Oxford, situs tersebut mengungkapkan bahwa OMG pertama kali ditemukan dalam catatan bertuliskan tahun 1917.


Catatan itu dibuat oleh seorang laksamana angkatan laut Inggris bernama John Arbuthnot ‘Jacky’ Fisher. Saat menuliskan kata Oh My God, dia berusia 75 tahun. John berasal dari kesatian 1st Baron Fisher di Kilverstone.


Dalam catatannya tertulis kalimat seperti ini, "I hear that a new order of Knighthood is on the tapia -- O.M.G (Oh! My God!) -- Shower it on the Admiralty!" Kurang lebih kalimat ini mengisyaratkan keinginannya untuk dinaikkan posisinya. Begitu catatan ini ditemukan, bukan maknanya yang kemudian menjadi terkenal. Tapi potongan kata-kata OMG itulah yang menyebar. Konon, John sendiri tidak paham dengan arti kata tersebut. 

sumber

Inilah Alasan Katie Gugat Cerai Tom Cruise



Perceraian Tom Cruise dan Katie Holmes mengejutkan banyak pihak mengingat selama ini pasangan ini dikenal harmonis dan ini membuat banyak orang ingin mengetahui alasannya.
Seperti terlansir Huffington Post, ketaatan Tom Cruise terhadap kepercayaan Saintologi yang semakin melekat membuat Katie Holmes takut putrinya akan dibawa masuk ke dalam kepercayaan itu.
Hal tersebut membuatnya mengambil keputusan untuk bercerai demi masa depan putri mereka.
Dikabarkan usia putri mereka, Suri (6), cocok untuk mulai dibekali kepercayaan Saintologi itu, sedangkan Katie Holmes tak ingin anaknya dipaksa memeluk satu agama tertentu.
Cruise diketahui sudah lama menganut kepercayaan gereja Saintologi, bahkan dia pernah membuat video sebuah diskusi mengenai ketaatannya dalam memeluk kepercayaan tersebut.
Sebelumnya, Katie Holmes melalui pengacaranya mengatakan, perceraian mereka adalah masalah yang sangat pribadi. "Dan, bagi Kate, yang terpenting hanyalah perkembangan putri semata wayangnya," kata Jonathan Wolfe.
Selain mengajukan cerai, aktris cantik yang terkenal melalui film remaja Dawson's Creek ini juga menuntut hak asuh penuh atas anaknya.
Pasangan ini menikah pada November 2006 lalu setelah Tom melamar Katie di Menara Eiffel Paris dan menikah dengan ritual gereja Saintologi.
Tom Cruise pernah secara terbuka menyatakan cintanya kepada Katie pada acara Oprah Winfrey. Begitu pun Katie yang mengakui sejak remaja sudah mengidolakan Tom Cruise.

- Copyright © 2013 Sinta's World - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -